Persibo Masih Seleksi 3 Pemain Depan

21 09 2010

Bojonegoro – Walaupun tinggal membutuhkan seorang striker lagi, tetapi sejauh ini Persibo Bojonegoro masih menseleksi 3 orang pemain asing.

Mereka adalah Hyu Soo asal Korea Selatan, Osas asal Nigeria dan Rodrigo Santoni asal Argentina. Kemampuan ketiga pemain asing tersebut masih dilihat oleh pelatih Sartono Anwar.

Data yang dihimpun beritajatim.com, Selasa (21/9/2010), sejauh ini ketiga pemain belum tentu salah satunya
diambil. Sebab, dengan waktu yang masih tersisa, jajaran pelatih tetap memantau kemampuan mereka dan kebutuhan tim.

Tetapi, menejemen tidak bisa menawar lagi kebutuhan 2 pemain asing, yakni satu dari Asia dan satu pemain lagi dari non Asia.

“Kita lihat saja nanti, siapa yang akan diambil,” kata Asisten Menejer Bidang Teknis Persibo Bojonegoro, Imam Sardjono.

Yang jelas, pelatih sudah mempunyai gambaran tim yang nantinya akan dibawa ke Indonesia Super League (ISL) dan sekarang ini tinggal tambal sulam saja.

“Hasil laga uji coba antara Persibo Bojonegoro melawan Sriwijaya FC di Kediri kemarin dijadikan evaluasi,” lanjutnya.

Sampai sekarang ini, tiga pemain yang masih ikut seleksi akan terus dipantau kemampuannya. Dan jika kurang memenuhi syarat, maka akan segera dipulangkan.

“Osas adalah mantan striker PSMS Medan dan kemampuannya terus dipertajam,” sambung Sardjono.

Sementara itu ditanya mengenai berapa pemain yang sudah resmi dikontrak, bos pupuk dan juga pengusaha tersebut menjelaskan, jika sejauh ini sudah ada 23 pemain yang resmi dikontrak.

Mereka diantaranya adalah, Syaifuddin (eks Persebaya), Dwi Kuswanto (Eks Deltras) dan Happy Dwi Kurniawan (eks Persibo U-21), ketiganya berposisi sebagai penjaga gawang.

Untuk pemain belakang ada nama Aris Tuansyah, Aang Suparman (eks Persiba), Frian Eko Y (eks Persibo U-21)
M Hamzah, Ahmad Sumardi, Novan Setya, Noer Hidayat dan Eduardo Bizzaro (eks Pelita Jaya).

Disektor gelandang masing-masing Iswandi Da’I (eks Persema Malang),Jajang Paliama, Cucu Hidayat (Eks Persib Bandung), M Irfan, Slamet Nurcahyono (eks Persiba Bantul), M Syamsul Huda (eks Persibo U-21), Victor Da Silva dan You Young Woo (eks Timnas Korsel U-18).

“Sedang di barisan depan ada Dicky Firasat (eks Persela Lamongan), Rudy Widodo (eks Persija Jakarta), Syamsul Arif (Eks Persela Lamongan) dan Bijail Chalwa (eks Persibo U-21),” lanjutnya.

Saat ini, pihaknya masih membutuhkan satu striker asing dan pemain belang. Entah mereka berasal dari asia atau non asia.

“Yang jelas kwota non asia tinggal 1, karena kita sudah mempunyai 2 pemain dan kwota asia juga tinggal satu, karena sudah 1 pemin terlebih dahulu dikontrak,” sambungnya.[dul/gir]





Sewa Stadion, Persibo Naikkan Harga Tiket

21 09 2010

Kediri – Manajemen Persibo Bojonegoro berencana menaikkan harga tiket masuk saat pertandingan perdana Superliga Indonesia 2010/11 melawan Persiba Balikpapan di Stadion Brawijaya Kediri, Minggu (26/9) nanti. Asisten manajer midang teknis Persibo Imam Sarjono, mengatakan rencana menaikkan harga tiket masuk pertandingan masih dibahas secara bersama oleh panitia pelaksana pertandingan (Panpel) Persibo dan Persik Kediri. “Kalau harga tiket, kemungkinan memang naik. Namun, tetap akan kita sesuaikan dengan kemampuan masyarakat,” kata Imam Sarjono kepada GOAL.com Indonesia, Selasa (21/9) Manajemen Laskar Angling Dharma tidak akan memberikan target pendapatan kepada panpel dari sektor tiket. Alasannya, Boromania, sebutan fans Persibo harus menempuh jarak yang lumayan jauh untuk sampai di Kota Tahu. “Suporter kita jauh. Kami juga tidak terlalu berharap banyak dari suporter Persik (persikmania). Sementara jarak antara Kediri dengan Bojonegoro juga lumayan jauh,” terang Imam. Harga tiket, kata Imam, juga tetap terbagi dalam beberapa kelas seperti pertandingan biasanya. Antara lain kelas, Ekonomi, Utama dan VIP. Imam menolak jika dikatakan rencana menaikkan harga tiket tersebut berkaitan dengan tingginya sewa Stadion Brawijaya yang dipatok hingga Rp100 juta setiap kali laga. “Tidak ada kaitannya dengan sewa stadion. Yang penting antara panpel persik dengan persibo sudah ada kesepakatan,” sebut Imam. Panpel Persik sendiri selama ini menjual tiket masuk pada kelas ekonomi sebesar Rp15 ribu, kelas Utama Rp25 ribu dan VIP sebesar Rp40 ribu. Persibo rencanya akan meminjam Stadion Brawijaya Kediri tersebut untuk dua kali laga yaitu, melawan Persiba Balikpapan dan PSM Makassar pada Selasa (29/9) nanti. Mereka terpaksa menggunakan “Kandang Macan Putih” dengan sewa yang tinggi karena stadion Letjen Sudirman masih dalam perbaikan. (gk-29)





Saleh: Dua Kompetisi Tak Masalah

21 09 2010

Surabaya – Ketua Umum Persebaya Surabaya, Saleh Ismail Mukadar buka suara mengenai hadirnya 18 klub Superliga dalam Manager Meeting, yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (20/9/2010) sore tadi. Bagi Saleh, ada dua kompetisi di Indonesia pun tak masalah.

Kepada beritajatim.com, Saleh mengatakan, keberadaan dua kompetisi, yakni Superliga Indonesia dengan Liga Primer Indonesia (LPI) tidak akan menimbulkan masalah besar. Justru bisa menjadi bukti, kompetisi mana yang berkualitas di Indonesia.

Persebaya memang menjadi salah satu klub yang bertekat mengikuti LPI. Sebab, mereka merasa kompetisi yang digulirkan PT Liga Indonesia sudah tidak sehat lagi. “Sama-sama jalan kan juga bisa. Yang penting bisa memajukan sepakbola di Indonesia ini,” kata Saleh.

Sebelumnya, 18 klub peserta Superliga musim depan menghadiri Manager Meeting, yang digelar di Hotel Sultan. Seluruh klub Superliga tegas menyatakan bakal setia dengan PSSI dan tidak berani membelot ke LPI yang digagas Arifin Panigoro.

Lanjut Saleh, adanya dua kompetisi bukan hal baru di dunia sepakbola. Di India, kompetisi juga diselenggarakan oleh dua pihak yang berbeda, dan itu sama-sama mendapat pengesahan dari AFC (Federasi Sepakbola Asia). “Kalau kita yang penting sama-sama di bawah naungan PSSI,” lanjut pria bertubuh subur ini.

Mantan Ketua Umum KONI Surabaya ini menambahkan, PSSI salah mengartikan statuta FIFA tentang kompetisi. Sebelumnya Presiden Direktur PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabusalla mengatakan, dualisme kompetisi tidak diperbolehkan oleh FIFA.

“Yang dimaksud anggota federasi di statua FIFA bukan PT Liga, tapi klub. Kalau misalnya Persebaya ikut kompetisi di Indonesia, lalu Persebaya juga ikut Liga Singapura, nah itu yang tidak boleh,” jelas Saleh.

“Jadi maksud anggota federasi yang tidak boleh dobel bukan PT Liganya, tapi klubnya,” tutup Saleh. Dalam pertemuan ke-18 klub tadi sudah ditetapkan, Superliga akan bergulir sesuai rencana yaitu 26 September mendatang. [sya/kun]





Kapolri: Perampokan CIMB Niaga Terkait Terorisme

21 09 2010

Medan – Perampok Bank CIMB Niaga Medan terkait jaringan teroris. Hal ini diungkapkan Kapolri Jendral Bambang Hendarso Danuri, di Mapolda Sumut, Senin (20/09) malam. “Ini tidak murni kriminal, perampokan berhubungan dengan terorisme jadi ditangani tim Densus 88”, ujar Kapolri. Menurutnya pendanaan hasil perampokan di Bank CIMB Niaga tanggal 16 Agustus lalu digunakan untuk operasional jaringan terorisme. Tim Densus 88 sejauh ini telah mengamankan 15 tersangka, sementara 3 tewas saat kontak senjata dengan Densus 88. “Yang tewas Dani alias Ajung, Deni alias Roger, dan Ridwan alias Iwan”, jelas Kapolri. Ketiga tersangka ini dilumpuhkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara. Sementara itu Kadiv Humas Irjen Pol Iskandar Hasan mengatakan, Polri telah menahan 18 tersangka perampokan Bank CIMB Niaga dan terorisme. Mereka adalah sebagai berikut: 1. J alias S alias AA (31), warga Sei Nangka, Kabupaten Asahan, Sumut. 2. K alias KG alias AY (46) warga Bunga Tanjung, Tanjung Balai, Sumut. 3. Deni alias Aju, tewas dalam baku tembak di Kota Tanjung Balai, Sumut, warga Tanjung Balai. 4. Y alias W alias Deni alias R (40), tewas dalam baku tembak di Kota Tanjung Balai. Warga Tempem, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah. 5. Marwan alias Wakno alias Wakgeng (39), warga Dusun VI, Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. 6. SS alias U alias S (21), warga Dolok Merawan, Serdang Bedagai, Sumut. 7. Ridwan alias Iwan (38), tewas dalam baku tembak di Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. Warga Hamparan Perak. 8. BKR alias A alias AS alias I (35), warga Kota Baru, Bandar Lampung, Lampung. 9. AS alias S (30), warga Jl. Imam Bonjol, Tanjung Karang, Lampung. 10. K alias H (43), warga Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. 11. AS alias G alias P (25), warga Karang Anyer, Jawa Tengah. 12. B alias P (30), warga Lamongan, Jawa Timur. 13. N alias A alias A (22) warga Pasuruan, Jawa Timur 14. S alias G (18), warga Sawangan, Magelang Jawa Tengah. 15. FRA alias P (22), warga Bengkalis, Riau. 16. DIA (25), warga Desa Perdamaian, Stabat, Kabupaten Langkat, Sumut. 17. W alias B (30), warga di Jl. Imam Bonjol, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung, ditangkap di Lampung. 18. HK alias AS (25), warga di Jl. Imam Bonjol, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung, ditangkap di Lampung. [wol/mah]